11.09.2008

SICCA SYNDROME

Sicca syndrome yang biasa dikenal sebagai sjogren syndrome merupakan penyakit autoimun dimana adanya kesalahan dalam memproduksi cairan oleh kelenjar akibat faktor dari luar. Karakteristik dari penyakit ini berupa kombinasi mata kering (keratokonjungtivitis sicca) dan mulut kering (xerostomia) dimana secara histologi terjadi infiltrasi limfosit dari kelenjar eksokrin dan dapat menimbulkan komplikasi susunan syaraf pusat dan susunan syaraf tepi.

Penggunaan istilah “sicca” berhubungan dengan kekeringan cairan mata dan rongga mulut. Sindrom ini diberi nama oleh seorang ophthalmologist dari swedia Henrik Samuel Conrad Sjogren (1899-1986), setelah melihat penyakit dari wanita paruh baya, kemudian dikumpulkan pada penelitian dengan 19 kasus yang sama dan dalam tesis doktoralnya pada tahun 1933 menyatakan sindrom tersebut.

Secara klinis, sjogren syndrome dibagi menjadi dua tipe. Pertama disebut sebagai sjogren syndrome permulaan (SS-1) yang ditandai dengan adanya xerostomia dan keratoconjungtivitis sicca. Kedua disebut sebagai sjogren syndrome lanjutan (SS-2) ditandai dengan adanya penyakit sistemik jaringan ikat selain dari mulut dan mata kering.

Penyakit ini lebih sering terserang pada perempuan. Sekitar 90% dari pasien sjogren syndrome adalah perempuan. Biasanya terserang pada orang paruh baya atau orang-orang tua.

Etiologi sjogren syndrome masih belum diketahui dengan pasti. Patogenesis kerusakan sel kelenjar eksokrin disebabkan oleh banyak faktor, termasuk diantaranya faktor immunologi, keturunan, hormon dan komponen virus.

Pada pemeriksaan sindrom ini dijumpai banyaknya jumlah antibodi pada biopsi kelenjar. Antibodi diproduksi oleh tubuh yang secara langsung melawan jaringan-jaringan tubuh (autoantibodi).

Jenis kelamin dapat mempengaruhi manifestasi imunologi awal pada sjogren syndrome. Prevalensi secara serologi cenderung lebih rendah pada pria dibanding wanita. Peran hormon sexual seperti estrogen dan androgen pada patogenesis awal sjogren syndrome tidak diketahui secara pasti, namun kekurangan hormon adrenal dan gonadal steroid mungkin mempengaruhi fungsi imun dari organisme.

1 komentar:

Reliable Writing & Editing Assistants mengatakan...

Your article is amazing. The content of your blog is very informative and you have addressed an area that affects very many people. Whenever you find yourself in a situation where you require blog article writing services, do not hesitate to contact us. We will assist you within a short period of time.