10.25.2008

Sebuah Catatan Kecil tentang HMI

Himpunan Mahasiswa Islam merupakan salah satu organisasi kemahasiswaan tertua di nusantara. Sejatinya, HMI hari ini sudah harus dapat menunjukkan kedewasaannya. Lebih dari itu, HMI juga selayaknya sudah dapat menjadi bagian Republik ini dalam menata kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Menilik ke belakang tentang prestasi yang pernah tertoreh di rapor hijau Indonesia bahwa HMI “pernah” menjadi solusi terhadap kekacauan di negara ini. Namun pada kenyataannya, pada saat ini HMI tidak mampu menyuarakan aspirasi umat. HMI terlena dengan kejayaan masa lampau dan tidak mampu menciptakan formulasi baru dalam wacana intelektual berfikir.
Sebagai organisasi besar, HMI memiliki tingkatan hirarki organisasi mulai dari Pengurus Besar, Cabang dan Komisariat yang tersebar diseluruh Indonesia. Maka, sebagai organisasi yang besar, tentunya HMI memiliki beban yang cukup besar pula.

Iklim internal yang sehat serta berbagai konflik yang selalu mewarnai perjalanan HMI, juga menyeret HMI pada titik nadir sebuah kejumudan. Dalam hal ini, seharusnya HMI tidak perlu berkutat dalam kubangan kebobrokan internal organisasi. Seharusnya, HMI dapat keluar dan melihat realita di luar dan tidak menjadi katak dalam tempurung.

HMI yang “katanya anak kandung umat” tidak dapat menjalankan fungsi yang semestinya. Malahan, dewasa ini HMI jadi “anak durhaka umat” yang menggerogoti bak duri dalam daging. Perihal kebobrokan HMI saat ini sudah mafhum adanya di kalangan masyarakat. Namun, kebanyakan kader HMI menutup mata terhadap kenyataan ini. Ironinya lagi, banyak kader HMI merasa nyaman dengan keadaan HMI sekarang. Dengan bertopengkan pengabdian, banyak kader yang melacurkan HMI demi kepentingan pribadi. Fenomena ini sudah sering dikaji dan didiskusikan di tataran HMI sendiri dan menghasilkan kesimpulan dan catatan-catatan kecil bahwa hal tersebut akibat tidak adanya kemandirian, progresifitas dan dinamisasi dalam tubuh HMI.

TAUHID KUNCI PERBAIKAN BANGSA

Tauhid adalah ajaran yang paling utama dan paling penting dalam Islam. Ajaran tauhid diformulasikan lewat kalimat laa ilaaha illAllah (tiada tuhan selain Allah, dalam hal ini seorang muslim-mukmin hanya memutlakkan Allah sebagai khaliq dan tujuan hidupnya. Komitmen ini bersifat totalitas, utuh, positif, dan kukuh.

Dengan ilmu tauhid akan timbul sebuah persamaan diantara umat Islam. Sebab dalam ilmu tauhid ini, umat islam merasa bebas dan merdeka, karena mereka akan menyadari bahwa kedudukan manusia semuanya sama dihadapan Allah. Dengan timbulnya pemikiran-pemikiran manusia bahwa mereka semua adalah sama dihadapan Allah sang Khaliaq, ini juga akan menimbulkan rasa persaudaraan diantara umat Islam. Berarti jelas dengan ilmu tauhid akan timbul persamaan dan juga persaudaraan. (Tauhid, persamaan, dan persaudaraan), ketiga konsep ini juga harus didukung dengan kekuatan-kekuatan politik. Kalau ketiga konsep di atas sudah didukung oleh kekuatan politik, kemungkinan besar akan tercapai tujuan kita yaitu masyarakat Madani.

Pada zaman Rasulullah, Rasulullah pernah melakukan hijrah ke Madinah ini tak lain, bahwa Rasulullah juga bermaksud untuk memperkuat politik, dalam hal ini Rasulullah mendapat kekuatan politik dengan kontrak social yang ditawarkan oleh orang-orang Madinah kepada Rasul. Dalam proses kontrak social ini ternyata Madinah bisa menjadi masyarakat Madani.
Di Indonesia konsep yang betul-betul mirip seperti ajaran dan langkah-langkah yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW tidak bisa kita laksanakan. Yang bisa kita laksanakan mungkin hanya sebahagian saja. Di Indonesia tidak mungkin bisa dilakukan kontrak sosial dengan salah seorang presiden.

Faktor penyebab krisis bangsa kita adalah karena kemerosotan ilmu tauhid kita umum nya dan para pemimpin-pemimpin kita pada khususnya. Jadi ada sebuah kesimpulan untuk memperbaiki ini semua adalah dengan perbaikan tauhid umat Indonesia. Menurut saya hal ini akan membutuhkan waktu yang sangat lama. Apalagi kalau kita tinjau dari kurikulum pendidikan agama yang ada di sekolah-sekolah umum sekarang bisa dibilang masih minim dengan pendidikan tauhid.

Al-Qur’an terdiri dari ayat-ayat Makhiyah dan Madaniyah. Ayat makhiyah adalah segala ayat yang diturunkan sebelum nabi Muhammad Hijrah, sedangkan ayat madaniyah adalah segala ayat yang diturunkan setelah nabi Muhammad Hijrah. Pada ayat Makhiyah tidak hanya terdapat ilmu-ilmu tauhid, disini juga telah dibahas mengenai Politheisme, Ketimpangan social, Ketidak adilan.

Politheisme merupakan ajaran yang paling cepat merusak dan mengacaukan bangsa arab. Dengan kekacauan inilah terjadinya ketimpangan soial dan akhirnya terjadi ketidak adilan. Tauhid memang ajaran yang dapat merobah kehidupan suatu bangsa menuju masyarakat madani akan tetapi dia membutuhkan waktu yang sangat panjang.

Hipersensitivitas dentin


Hipersensitivitas dentin merupakan suatu kondisi dari gigi yang sakit, berupa rasa sakit yang singkat dan tajam, diakibatkan dentin yang tersingkap dalam menerima stimulus yang berasal dari luar. Stimulus ini berupa thermal (suhu), tactile (sentuhan), khemis maupun perubahan osmosis.

Keadaan ‘hiper’ sensitif berarti respon keadaan gigi sangat sensitif. Stimulus yang diterima merupakan perubahan yang biasa terjadi pada keadaan normal dari rongga mulut namun dapat menimbulkan ketidaknyamanan berupa rasa sakit yang singkat dan tajam. Walaupun bagi kebanyakan orang masih bisa mentolerir rasa sakit tersebut namun bagi sebagian pasien hal ini dapat menimbulkan ketidaknyamanan karena dapat dipengaruhi oleh pola makan dan pola kesehatan rongga mulut.

Penyebab klinis yang dapat menyebabkan terbukanya tubulus dentin adalah resesi gingiva. Ketika gingiva mengalami resesi maka sementum akan tersingkap. Sementum merupakan lapisan pelindung dentin yang tipis sehingga mudah mengalami abrasi ataupun erosi. Resesi gingiva dapat disebabkan oleh beberapa hal seperti gingiva cekat yang inadekuat, akar yang memanjang, abrasi penggunaaan sikat gigi, bedah saku periodontal yang turun, kebiasaan buruk yang mengakibatkan cedera gingiva, kehilangan jaringan gingiva akibat penyakit spesifik (NUG, periodontitis, herpetic gingivostomatitis), preparasi mahkota, pembersihan gigi dan penggunaan floss (benang) yang berlebihan.

Erosi diyakini menjadi faktor utama dalam mempengaruhi ketahanan gigi dan telah diketahui bahwa kerusakan gigi oleh asam tidak hanya berasal dari bakteri. Erosi terbagi menjadi erosi ekstrinsik, baik yang berhubungan dengan makanan maupun lingkungan, serta erosi intrinsik yang berasal dari cairan lambung. pH yang rendah menyebabkan larutnya selubung dentin. Menyikat gigi dengan cara yang tidak benar merupakan faktor etiologi dari hipersensitivitas dentin. Oleh karena itu penggunaan teknik yang benar dapat mengurangi terjadinya hipersensitif dentin. Bulu sikat yang keras serta penggunaan bahan abrasif harus dihindari. Menyikat gigi juga harus dihindari setelah mengkonsumsi makanan yang asam, karena dapat mempercepat kerusakan struktrur gigi serta dapat menyebabkan tersingkapnya tubulus dentin.

Setelah kehilangan enamel dan sementum, dentin masih dilindungi oleh ‘smear-layer’, yang menyelubungi tubulus dentin. Pembukaan tubulus akan dilindungi oleh kalsium fosfat yang berasal dari saliva. Selama dentin tersingkap, sikat gigi dengan penggunaan bahan abrasif atau detergent (sodium lauril sulfat) menghancurkan selubung pelindung dan membuka tubulus dentin. Erosi dapat juga memicu pembukaan dentin dan menimbulkan rasa sakit.

Suatu studi meyakini bahwa hipersensitif dentin merupakan kondisi yang multifactor. Inflamasi pulpa merupakan factor yang sangat penting walaupun dalam prakteknya sangat sulit untuk menyatakan telah terjadi inflamasi pulpa. Selain itu respon pesien seperti reaksi imunologi, persyarafan dan reaksi inflamasi merupakan beberapa factor yang mempengaruhi hipersensitif dentin. Oleh karena itu, reaksi sakit hipersensitf dentin mengalami variasi dari satu pasien dengan pasien yang lain.

Mekanisme terjadinya hipesensitivitas dentin sudah dipelajari sejak pertengahan abad kesembilan belas. Barker dan Francis melaporkan 3 kemungkinan teori : 1) tekanan mekanis yang merangsang pulpa dengan pergerakan cairan intra-tubular; 2) getaran yang dihasilkan preparasi cavitas yang menyentuh dentin, terasa sampai ke pulpa; 3) dan tekanan serabut syaraf juga dapat menyebabkan hipersensitif dentin. Namun teori ini tidak dapat dibuktikan.

Brannstrom dengan teori hidrodinamik mengatakan bahwa aspirasi odontoblast ke dalam tubulus dentin sebagai efek yang tiba-tiba (immediate effect) terhadap rangsangan dari dentin yang tersingkap yang mengakibatkan mengalir keluar cairan dentin melalui tubulus dentin. Perubahan dari permukaan dentin memberikan rangsangan terhadap serabut syaraf tipe A yang berada di sekeliling odontoblast. Di dalam tubulus dentin terdapat dua tipe serabut syaraf yaitu myelinated (serabut syaraf tipe A) dan unmyelinated (serabut syaraf tipe C). Serabut syaraf tipe A peka terhadap sensasi dari hipersensitivitas dentin. Rangsangan terjadi melalui respon mekanoreseptor yang mempengaruhi syaraf pulpa.

10.14.2008

Agenda Reformasi yang belum selesai; Refleksi Sumpah Pemuda

Lahirnya gerakan mahasiswa 1998 merupakan akibat dari akumulasi ketidakpuasan dan kekecewaan politik yang telah bergejolak selama puluhan tahun. Krisis legitimasi politik yang sudah diambang batas, justru terjadi bersamaan dengan datangnya badai krisis moneter di berbagai sektor. Selain itu gerakan mahasiswa 1998 telah banyak belajar dari gerakan 1966 dengan mengubah pola gerakan dari kekuatan ekslusif ke inklusif dan menjadi bagian dari kekuatan rakyat.
Menyambut turunnya Soeharto, sejenak mahasiswa benar-benar diliputi kegembiraan. Perjuangan mereka saru langkah telah berhasil, tetapi kemudian timbul keretakan diantara kelompok-kelompok mahasiswa mengenai sikap mahasiswa terhadap peralihan kekuasaan. Terhadap peristiwa peralihan ini mahasiswa tidak siap, mereka hanya dipersatukan oleh isu utama perlunya Soeharto dipaksa untuk mengundurkan diri.

Perlu diingat, reformasi total merupakan sebuah proses yang tidak sekali jadi, tetapi membutuhkan waktu dan political will yang sungguh-sungguh dari pemegang kekuasaan. Oleh karena itu dibutuhkan kontrol kritis dari kalangan mahasiswa yang perlu dilestarikan hari ini dan akan datang. Sekarang saatnya kita mengukir lembar sejarah baru dan mentransformasikan sejarah tersebut.
Banyak pihak keliru memahami pengertian regenerasi, sehingga banyak kaum muda selalu ingin mencoba melepaskan generasinya dari rangkaian generasi lainnya, kemudian masing-masing ingin mengunggulkan periodisasi zamannya secara sendiri-sendiri. Padahal regenerasi secara galibnya, tidak diartikan pada pengertian dari orang ke orang, tetapi pada sejauhmana nilai-nilai dan sistem yang ada, dapat terjadi proses transformasi sebagaimana idealnya
Setiap peristiwa memiliki arti serta makna dalam memahami gerakan pemuda di Indonesia. Sehingga kaum muda hari ini mampu belajar dari apa yang sudah dilakukakan generasi pendahulunya.

Manfaat Penggunaan Teknologi Komunikasi dan Informasi

Adanya Internet membuka sumber informasi yang tadinya susah diakses. Akses terhadap sumber informasi bukan menjadi masalah lagi. Perpustakaan merupakan salah satu sumber informasi yang mahal harganya. Adanya Internet memungkinkan seseorang di Indonesia untuk mengakses perpustakaan di Amerika Serikat. Tukar menukar informasi atau tanya jawab dengan pakar dapat dilakukan melalui Internet. Tanpa adanya Internet banyak tugas akhir dan thesis yang mungkin membutuhkan waktu yang lebih banyak untuk diselesaikan.

Adanya Internet mendobrak batasan ruang dan waktu. Sebuah perusahaan di Indonesia memiliki kesempatan yang sama untuk mengakses pasar Amerika dibandingkan dengan perusahaan di Eropa, atau bahkan dengan perusahaan di Amerika. Dahulu hal ini mungkin akan sulit dilakukan karena perusahaan lokal akan memiliki akses yang lebih mudah kepada pasar lokalnya. Perlu diingat, hal yang sebaliknya (perusahaan luar mengakses pasar Indonesia) dapat juga dilakukan dengan mudah. Jika hal ini tidak mendapat perhatian, maka pasar dalam negeri kita akan dijarah oleh perusahaan asing.

Jika memang IT dan Internet memiliki banyak manfaat, tentunya ingin kita gunakan secepatnya. Namun ada beberapa kendala di Indonesia yang menyebabkan IT dan Internet belum dapat digunakan seoptimal mungkin.
Salah satu penyebab utama adalah kurangnya ketersediaan infrastruktur telekomunikasi. Jaringan telepon masih belum tersedia di berbagai tempat di Indonesia. Biaya penggunaan jasa telekomunikasi juga masih mahal. Harapan kita bersama hal ini dapat diatasi sejalan dengan perkembangan telekomunikasi yang semakin canggih dan semakin murah.
Sebab lain adalah kurangnya penguasaan teknologi dari masyarakat. Bahkan internet dijadikan barang tabu bagi sebagian masyarakat karena di anggap dapat merusak moral masyarakat. Memang diakui dengan akses internet yang bebas dan mudah dapat menyebabkan degradasi moral bila penggunaannya tidak tepat sasaran. Namun dengan akses internet kita dapat juga dapat meningkatkan kualitas baik dari segi edukatif maupun ekonomi.


“Dan sesungguhnya Allah pasti memberi hidayah (petunjuk) kepada orang-prang yang beriman menuju jalan yang lurus.” (Surah al-Haj, ayat : 54)