11.21.2008

Refleksi HMI

Berbicara posisi berarti kita berbicara kedudukan HMI itu sendiri dalam kehidupan berbangsa dan ber masyarakat. Sebagai seorang Mahasiswa, Kader HMI haruslah memiliki kemampuan intelektual yang membawanya kepada strata atas. Untuk melakukan sesuatu perubahan maka kita harus berada pada strata atas tersebut.

Di dalam masyarakat sendiri, HMI berada ditengah-tengah masyarakat. Sehingga kader HMI dapat diterima oleh orang lain yang ada di masyarakat. Bukan malah menunjukkan sikap yang eksklusif. Oleh karena itu, di dalam HMI sendiri terdapat berbagai macam perbedaan karakter yang menghasilkan indahnya pluralisme itu sendiri.

Sebagai organisasi perjuangan, HMI berkewajiban menganalisa sistem yang ada di mayarakat dan melakukan perubahan-perubahan. Perubahan yang diharapkan mengarah kepada perbaikan yang menjunjung tinggi nilai-nilai religiusitas.

Masyarakat religius secara prinsip lebih mengedapankan hal-hal sebagai berikut Nilai-nilai ketuhanan, Keadilan yang setimbang dan tidak merugikan orang lain, Interaksi positif yang menciptakan rasa saling menghargai dan menghormati, Kesejahteraan ekonomi dan politik, Bersikap normatif.

Himpunan Mahasiswa Islam, dalam perannya, merupakan organisasi perjuangan. Sebagai organisasi perjuangan maka harus ada yang menjadi pijakan atau pedoman yang menafasi segala aktivitas kader HMI itu sendiri.

Nilai Dasar Perjuangan merupakan nilai-nilai yang bersumber dari Al-Qur’an yang menjadi dasar dari perjuangan HMI. Namun apakah hal ini sudah dapat diinternalisasikan oleh setiap kader HMI? Bahkan sudah paham tidak seorang kader mengenai NDP?

Nilai merupakan suatu yang di anggap atau dipandang luhur sehingga orang ingin mengikutinya dan diaktualisasikan dalam sikap dan tingkah laku keseharian. Adapun nilai-nilai yang dikandung dalam NDP sendiri adalah Tauhid, Kemanusiaan, Kebebasan, Keadilan, Cinta Pada Ilmu Pengetahuan.

Kesemua nilai di atas, diharapkan pada akhirnya dapat membentuk pribadi kader yang hanif (cenderung pada kebenaran) sehingga kader tersebut menjunjung tinggi kebenaran. Kesemua nilai-nilai tersebut haruslah dipahami setiap kader sehingga nilai tersebut dapat menjadi ruh atau semangat perjuangan yang di aktualisasikan dalam kehidupan keseharian.

1 komentar:

Imt mengatakan...

Saya sepakat dengan Anda... yg jadi masalah, bagaimana nilai2 tsb bisa tertananam dlm diri setiap kader HMI?

Oh ya, kalo sempat, kunjungi saya di http://siyasatuna.blogspot.com