8.28.2008
Refleksi Ramadhan
واعطينا القوة و الطاقة حتى نستطع أن نقوم بكل أعمال صالحة في شهرك هذا
Tidak terasa sudah satu tahun berlalu, dan sekarang umat islam akan menghadapi bulan yang penuh rahmat. Bulan keagungan yang penuh hikmah, berkah, rahmah dan ampunan. Bulan peperangan berat melawan musuh terberat manusia - hawa nafsu.
Sebuah ritual setiap tahunnya yang menunjukkan realitas masyarakat. Dimana bangsa ini yang katanya sedang sakit. Dimana bangsa ini yang katanya sedang teriak-teriak minta tolong. Dimana harga barang naik menjelang ramadhan. Dimana harga BBM melambung tinggi. Tetap saja masyarakatnya mampu memenuhi kebutuhan hidupnya. Setiap hari muda-mudi menebar cinta. Setiap hari diramaikan dengan pesta kembang api. Bahkan saya yakin sehabis ramadhan berat badan ikut juga naik!!!
Yang korup tetap korup, yang miskin bertambah banyak, gimana tidak.. semua ngaku miskin agar mendapat tunjangan dan zakat fitrah!!!
Sebuah kemunafikan berjama'ah!!
Selamat menyambut bulan Ramadhan. Semoga kita adalah orang-orang ditunjuki jalan oleh Allah SWT. Mohon Maaf Lahir dan Batin
8.27.2008
heroes come back
Naruto adalah manga dan anime karya Masashi Kishimoto. Bercerita seputar kehidupan tokoh utamanya, Naruto Uzumaki, seorang ninja remaja yang berisik, hiperaktif, dan ambisius; dan petualangannya dalam mewujudkan keinginan untuk mendapatkan gelar Hokage, ninja terkuat di desanya. Sekarang Naruto adalah manga yang paling terkenal dan naik daun di seluruh dunia. Sejak awal penerbitannya, Naruto telah memancing permunculan ribuan situs fan yang berisi informasi rinci, panduan, dan forum internet tentang manga ini.(wikipedia)
Kalaulah diresapi komik ini banyak mengandung nilai semangat heroic kepahlawanan dengan menjunjung tinggi kebersamaan (egalitarian) dalam mencapai impian bersama. Nilai-nilai persudaraan yang kuat sehingga mampu merasakan pahitnya penderitaaan orang lain.
Ironisnya di tengah-tengah realitas sosio-budaya bangsa yang membutuhkan semangat kepahlawanan untuk memerangi segala bentuk kemiskinan, pengangguran, wabah korupsi serta berbagai krisis multidimensional bangsa, kita justru melihat bahkan mungkin menjadi bagian dari sejumlah orang yang memilih untuk berkelahi dan saling menjatuhkan demi membela nama baik golongan dan bendera. Sebuah symbol kepentingan mengatasnamakan rakyat yang pada akhirnya merampok dan menjadi penjahat bagi rakyat itu sendiri. Fenomena yang jelas tidak mencerminkan semangat kepahlawanan. Semangat yang hanya dianggap sebagai sebuah kenangan dan tidak diinternnalisasikan dalam diri setiap individu.
Kesadaran dalam diri, bahwa setiap individu kita merupakan bagian dari sebuah komunitas sosial yang memiliki peran sosialnya masing-masing dengan menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban, diperlukan dalam memperbaiki setiap segmen kehidupan bernegara yang semakin bobrok. Dibutuhkan komitmen dalam mengaktivitaskan kesadaran tersebut sehingga kita mampu mewarnai lingkungan sosial dan bukan terjebak pada realitas sosial yang semakin hancur. Pada akhirnya kita mampu menjadi pahlawan-pahlawan baru yang berani tampil beda.